Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Bukan Kakung-u're the best, grandpa-

Monday, June 07, 2010
bukan kakung kalau tidak menghadang cucunya di depan pintu tiap asap mobil tampak mengepul di halamannya,

bukan kakung kalau tidak menemani cucunya memetik rambutan yang merah menggiurkan di depan rumah,

bukan kakung kalau tidak melarang cucunya menghabiskan semua rambutan, jeruk dan salak yang ada karena masih banyak cucunya yang lain,

bukan kakung kalau tidak minta dibuatkan kopi susu dengan gula setengah sendok,

bukan kakung kalau tidak memperdebatkan hal yang menjadi prinsipnya bersama si cucu,

bukan kakung kalau tidak minta diambilkan makan malam,

bukan kakung kalau tidak berbalut sarung kotak-kotak ungu tiap malam,

bukan kakung kalau tidak bercelana pendek kaos oblong tipis tiap siang,

bukan kakung kalau tidak memakai tutup kepala tiap malam karena dingin,

bukan kakung kalau tidak memanggil cucunya dari ruang tengah untuk menyuruhnya menyapu depan membantu uti,

bukan kakung kalau tidak datang dengan tiba-tiba ke rumah cucunya dengan motor yang bahkan siapapun tidak akan tega melihat kakung mengendarainya karena terlalu renta,

bukan kakung kalau tidak ke sawah tiap hari untuk sekedar melihat tanaman padinya,

bukan kakung kalau tidak berceramah masa-masa beliau menjadi kepala sekolah yang keras dan disiplin,

bukan kakung kalau tidak memarahi cucunya yang terpaku di depan tv,

bukan kakung kalau tidak melambaikan tangan dari teras tiap cucunya pamit pulang,

bukan kakung kalau tidak mengajari cucunya belajar menghitung dengan semangat saat beliau menjabat kepala sekolah,

bukan kakung kalau tidak mendongeng kancil dan pak tani di depan cucu-cucunya,

bukan kakung kalau tidak mengajari cucunya bermain catur dan sengaja membuat si cucu menang melawannya,

bukan kakung kalau tidak menyelipkan selembar kertas bergambar cengkeh atau pak Harto di saku jaket cucunya tiap bulan,

bukan kakung kalau tidak menyuruh cucunya membereskan tempat tidur dan bekas mainan di depan rumah,

bukan kakung..bukan kakung..bukan kakung..
bukan kakung kalau tidak bersikeras tidak mau dioperasi walau beliau mengidap hernia,

bukan kakung kalau tidak bersikeras merokok walaupun dokter telah melarang beliau untuk itu,

bukan kakung kalau tidak nekat pulang dari rumah sakit sehari setelah operasi,

bukan kakung kalau tidak bersanding bersama pisang goreng atau ubi goreng tiap pagi atau sore di teras,

bukan kakung kalau tidak mengajak cucunya menyayangi kelinci,

bukan kakung kalau tidak marah saat nama putra keponakannya diberi nama 'Roesman', nama yang sama dengan milik beliau,

bukan kakung kalau tidak berjaket prajabnas biru milik anak bungsunya tiap kedinginan,

bukan kakung kalau tidak mendukung uti pergi haji sendiri mendahuluinya,

bukan kakung kalau tidak bersikeras pergi ke tanah suci beberapa bulan setelah operasi namun dengan kondisi sehat wal afiat,

bukan kakung kalau tidak membuat segalanya mudah dan simple,

bukan kakung kalau tidak mau repot dan kebanyakan barang bawaan bahkan untuk kepergiannya ke tanah suci,

bukan kakung kalau tidak mencatat semua nama anak cucu kerabat dan saudaranya di buku saku hajinya,

bukan kakung kalau tidak bersikap manis di saat-saat terakhirnya sebelum berangkat ke tanah suci seperti pengantin baru yang mengajak uti foto berdua, selalu tersenyum bahagia pada semua anak cucunya sebelum berpamitan, dan selalu berpesan banyak hal beberapa hari sebelum keberangkatannya,

dan kakung yang itu, kakung yang teramat sangat berarti, teramat sangat sempurna..

kakung yang entah seperti apa senyum terakhir sebelum keberangkatannya,
kakung yang entah sejernih apa sorot mata terakhir sebelum keberangkatannya,
kakung yang entah dengan pesan terakhir apa untuk cucu perempuannya yang bernama Rahma,
yang pada hari keberangkatannya, hari Kamis itu, si cucu tidak bisa ikut mengantarnya ke alun-alun tempat beliau dan kawan-kawannya berkumpul sebelum meninggalkan semuanya karena si cucu ada ulangan matematika,
yang beberapa minggu setelah hari kamis bersejarah itu, pada saat pelajaran fisika saat si cucu kelas X, duduk di bangku kedua dari belakang, sebuah sms masuk dan meluruhkan semuanya

"Mbak rahma, mbah kakung muman sedo di mekkah wingi sonten. Niki bapak tasih ngurus dan ngecek di ar-rahmah.-ibunya Tanjung-"

lalu sebuah telepon masuk dan mengatakan hal yang sama,

kakung..yang ternyata dengan semangat terakhirnya belum sempat melaksanakan lempar jumrah karena beliau terbaring sakit sesaat sebelum itu, dan Allah ternyata lebih menyayanginya karena panggilan-Nya mendahului panggilah hati kakung untuk lempar jumrah,
kakung yang sempat tersasar terpisah dari rombongannya tapi bisa kembali dengan selamat,
kakung yang beberapa kali mengeluh kedinginan dan tidak kuat berjalan di sana,
kakung yang bahkan dipapah oleh kawan kloternya,

ternyata hanya nama yang terkenang kembali,
hanya sebuah koper hijau besar dengan nama "ROESMAN" yang kembali,
dan ada tulisan di buku sakunya berisi daftar doa untuk semua kerabatnya, iya semua kerabatnya,
dan beberapa gelang, parfum, jam tangan dan souvenier yang beliau beli untuk dibawa pulang dan kawan kloternya berkata itu untuk uti-sang istri yang selalu setia bersama beliau-, anak-anak dan cucunya,
serta sedikit kurma dan air zam-zam yang bahkan kami tidak tega meminum dan memakannya karena teringat beliau,

kakung, kakung berpamitan dengan cara yang sangat manis dan menyenangkan, semoga kakung mendapat tempat yang manis dan menyenangkan pula di sisi Allah,
dan rahma masih inget doa kakung buat rahma yang kakung tulis di buku saku itu
-semoga rahma masuk kedokteran UGM dan kakung bisa menyaksikan rahma menikah sampai punya anak-anak yang soleh
dan doa untuk semua cucunya agar menjadi anak berbakti pada orang tua, soleh dan solehah, pinter sekolah dan akhlaknya, diampuni semua dosanya, dan keluarga besar Roesman dipertemukan di surga-Nya.
untuk poin pertama, rahma ga bisa, Kung, tapi untuk doa yang lain, semoga rahma ga ngecewain kakung.
Kakung menghadap Allah dengan cara yang indah, semoga sekarang dan nanti kakung juga mendapat tempat dan perlakuan yang indah dari malaikat-malaikat-Nya dan dari Sang Pencipta yang Maha Indah..
-Minggu, 6 Juni 2010 11.48 karena mendadak rasa rindu itu menyeruak akan sosok sempurna Kakung di tengah-tengah usaha memahami materi ujian OOP-
7 comments on "Bukan Kakung-u're the best, grandpa-"
  1. kangkung ?? jadi inget tumis kangkung yang bikin orang ngantuk.. hehehehe..
    i luv my kangkung @ home..
    really miss him..

    ReplyDelete
  2. hahaha..
    kakung means my beloved grandpa pandaa :)
    hehee..luv my kakung so so soo much too..

    ReplyDelete
  3. waaahh bu warih :)
    thanks for visiting my blog, mom hehe..
    lha, ibu terharu, saya ini nulisnya sampe bengkak bu hehe

    ReplyDelete
  4. iya.. kerasa banget menyentuh hati.. semoga doa2 kakung buat rahma dapat terkabul ya..

    ReplyDelete
  5. amiiinn..
    dan semoga doa rahma buat kakung juga terkabul :)
    makasiiihh bu wariihh :)

    ReplyDelete
  6. Thanks for this wonderful post.Admiring the time and effort you put into your blog and detailed information you offer..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9