Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Hari Ibu: Ini Ibu, bukan Mama, bukan Mamak, bukan Bunda, bukan Mami, Ini IBU

Thursday, December 22, 2011
this photo was taken when I was about 4 years old by Bapak. See, you're really really beautiful like a best fairy god mother, Bu :)

when I was at 5th grade elementary with my brother

they three are best people stay in my heart. Ya Allah, may we reunite in Your Firdaus :)

22 Desember, Hari Ibu yang ke-20 buat gw, bukan sebagai Ibu tapi sebagai anak dari seorang Ibu. Bukan Mama, bukan Mamak, bukan Bunda, bukan Mami, tapi Ibu.
"Ga ah, Ibu ga mau dipanggil yang lain. Ibu maunya dipanggil Ibu. Ibu, sebutan paling anggun."
Once I read di buku "Karena Kamu Begitu Cantik", sang penulis bilang cita-citanya adalah MENJADI IBU. Jangan ditertawakan, sungguh ini cita-cita termulia sesungguhnya. Menjadi Ibu, menjadi Seperti Ibu, wanita perkasa yang lebih kuat dari Superman manapun, beliau Superwoman paling tangguh. 9 bulan mengandung kita, menyusui, mengganti popok, sabar walau kita pipis di pangkuannya tiap hari, mengantar sekolah, bangun pagi dan membuat sarapan. Hingga sekarang, semangat juang itu masih belum pudar walau sedikit.

Ya Allah, tempatkan Ibu kelak kami di Firdaus-Mu :) amiin..

Selalu ada wanita hebat di samping lelaki hebat, dan selalu ada Ibu hebat di samping anak hebat. Di samping, bukan di belakang, karena Ibu tak hanya mendukung dari belakang tapi mendampingi.

Love you so, Ibu :)

Potret ini di ikut sertakan dalam Kontes Perempuan dan Aktivitas yang di  selenggarakan  oleh Ibu Fauzan dan  Mama Olive

Dilamar (?)

Saturday, December 17, 2011
Kalo postingan sebelumnya tentang cerita jadian yang aneh, di dapur dan penuh isyarat, sekarang gw mau cerita tentang.. tentang, umm.. tentaaang #MainJari tentang.. you just scroll and read then you'll see! :)

Ada seorang wanita bernama Nene dan lelaki bernama Masao hidup di negeri antah berantah. Keduanya sekolah di sekolah yang sama, yaitu kuliah *aduh ini apa sih gw belibet nulisnya* Singkat cerita, keduanya, Nene dan Masao adalah aktivis dakwah Islam dan udah lama saling kenal. Ternyata...

Suatu hari setelah bertahun-tahun bekerja bersama dalam berbagai proyek, Masao minta ketemu sama Nene di suatu tempat. Dan Nene pun datang dengan penasaran. Sedang Masao, di saat yang sama, sedang menyiapkan hati dan lisannya agar lancar berucap. Bukan, ga cuman berdua, Masao ngajak Boo buat nemenin biar ga ada fitnah di antara mereka.
when love become a key to.. to.. umm.. to <3
gambar dari Delia yang gw lupa dapet dari mana saking lamanya
Masao: Ne.. Kita kan udah sama-sama dewasa. Kita udah sama-sama dewasa.
Nene: #degdegdegdeg *mampus! mendadak detak jantung gw jadi sekenceng teriakan Serieus gini.* 
Masao: Aku pengen membangun rumah tangga sama Nene..
#kemudian hening

Yaaah begitulah. Kelanjutan ceritanya adalah Nene dan Masao.. gw gatau lagi lanjutannya gimana hahaha. Daya imajinasi gw baru sampe sini nih. Dari dulu gw selalu penasaran, gimana caranya orang-orang yang _____ *you know what I mean lah yaa* ngungkapin kalo suka, atau ngajak nikah. Ga kebayang gimana memulainya, gimana ngomongnya, gimana-gimananya. Ga kebayang! Dan baru sampe situ daya imajinasi gw, baru sampe ngomong "Aku pengen membina rumah tangga sama Nene.." Abis itu musti gimana dan harus ngapain aja, belom kebayang. 

Masa iya sang pelamar ngomong "Aku minta nomor telepon Ibu kamu sama alamat rumah kamu ya, minggu depan aku ke rumah ajak orang tua aku. Aku mau ngelamar kamu." haduuuuhh.. itu kalo gw jadi Nene mungkin gw pingsan berdiri sambil idung kembang kempis deh.

Owkey dowkey, at least gw udah punya gambaran pengen seperti apa hihi #MulaiNgaco 
Suatu hari, gw pengen ada di posisi Nene yang degdegan setengah mati dengerin Masao ngomong. Suatu hari, gw pengen imajinasi gw ini jadi kenyataan. Suatu hari, dan gw yakin, akan datang Masao gw :) 

Mau dapet Masao? jadilah Nene! Dan ga bosen-bosennya gw menyuarakan "Jangan mengharap Ali kalo belum seperti Fatimah." Yaaaa, so true! Mari memperbaiki diri, dan janji Allah akan terbukti buat kita sendiri, bahwa lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik.

Ada Cinta Di Dapur Itu

Sore itu, di ruang tamu kontrakan. Cuaca cerah seperti adatnya. Debu masih beterbangan mengikuti petunjuk angin. Motor masih berlalu lalang. Pohon masih berdiri pada tempatnya. Di ruang tamu kecil itu, tv menyala seperti adatnya, dan sofa masih tersusun cantik berbentuk L. Dan di sana, ada 4 orang duduk dengan kikuknya. Sepasang kekasih, satu orang laki-laki sahabat sang cowok dan satu wanita si empunya kontrakan sekaligus sahabat sang cewe.

Obrolan mengalir entah apa, dari politik sampai korupsi, dari korupsi sampai gosip jambul khatulistiwa lalu sampai masalah tugas besar kuliah. Topik-topik ini ada pada pasangan pertama. Sedangkan sang sahabat cowok dan sang tuan rumah hanya ngobrol ringan seputar UKM mereka sambil haha-hihi. Cowok dan cewek ini udah saling kenal, banget. Mereka berasal dari SMA yang sama, dan sekarang ada di kampus yang sama dan UKM yang sama. Ga ada lagi obrolan kaku sebenarnya, tapi momen sore itu sumpah super awkward. Bayangkan, ada temen lo lagi pacaran dan ngajakin lo, tapi mereka ngobrol sendiri berdua, dan lo ditinggal sama temennya si cewe! 


Oke, untuk memperjelas cerita ini, sebut saja si cowok sebagai Popeye dan si cewek sebagai Olive. Yang lagi berduaan, sebut saja pasangan Bayam.


--di sela-sela obrolan tentang UKM mereka, jempol-jempol ajaib mereka ga beranjak dari keypad hp. Ini di antara SMS mereka:
"Live, would you be my ... ?"
"Ah apaan ni, haha.."
"Olive, serius. Yaudah ku ulang lagi ya ngomongnya. Would you be my girl?"
"Beneran??" #TampaknyaMasihTidakPercaya
"Menurutmu? Ya iya lah!"
"Umm besok ya, jawabnya besok aja, ya?"
"Kalo jawabnya besok ga jadi aja deh." #gubrak!
"Hahahahaha. IYA."


dan Olive pun ke dapur berniat membuat minum sampai dia sadar Popeye ikut membuntuti ke dapur.
--di dapur
P: Olive tadi itu SMSmu beneran? kamu serius iya?
O: Kamu serius?
P: IYA.
O: Yaudah aku juga, haha
P: Kamu suka juga sama aku?
O: Lho, aku yang harusnya nanya, kamu serius suka sama aku? kita kan temenan udah lama banget haha
P: Iya. Jadi beneran nih ya?
O: Beneran apa?
P: Beneran kita ..? #MemainkanJariSendiri
O: #mengangguk
P: Oke, selesai. Kita ... #SenyumSendiri
koleksi gambar di Delia (laptop gw) yang gw lupa dapet dari mana


dan mereka pun ternyata beneran jadian..
Super aneh! hahaha.. Ini cerita sahabat gw yang dulu jadian ama cowok dengan cara aneh seperti ini. Di Dapur, dan dengan isyarat-isyarat :) Ya, cinta adalah bahasa yang kadang tak perlu diucap. Mereka sih sekarang udahan, broke up, tapi persahabatan mereka tetep kental kaya sebelum jadian. Salute!


Semalem, ada temen gw bilang "Ih si Anu udah putus tapi ko masih gitu siiih?" lalu dengan tegas gw yang ngejawab "Loh emang kenapa? Emang kalo putus ga boleh temenan lagi? Emang kalo putus harus musuhan? Emang kalo putus harus diem-dieman? Emang kalo putus ga boleh ngobrol lagi??" lalu temen gw mendadak diam. hihi..


Ini cerita sahabat gw, apa cerita lo? #Cintamie bukan Indomie


Kisah Djati part 2: Upacara Adat Jawa & Hari Minggu Cerah Ceria

Thursday, December 15, 2011
10 Desember lewat sudah. 22 tahun sudah gadis manis berdagu lancip itu menjadi istri lelaki tampan berkumis tipis. Pernikahan mereka kini dikaruniai 2 orang anak yang lucu nan imut-imut, dan gw salah satunya #tepokjidat #tepoktangan. Read this post first

10 Desember 1989 lalu, di Cokroyasan berlangsunglah pernikahan mereka. Pernikahan yang menurut gw ga mewah, tapi tetap elegan. Tradisi Jawa tampak dalam upacara pernikahan mereka, ya karena keduanya memang asli dari Jawa. Lebih tepatnya satu kabupaten Purworejo, umm, satu kecamatan malah :D . Busana pernikahan itu adalah adat Jawa. 

setelah googling, foto ini paling mirip (tengah) so sorry foto pernikahan Bapak & Ibu ada di rumah dan belom di-scan 
Rentetan upacara pun dilaksanakan, mulai dari lempar-lemparan daun sirih, injak telor buat mempelai pria, mempelai wanita membasuh kaki mempelai pria, kacar-kucur (nuang beras & uang receh) dan sebagainya gw ga hapal. Sebenernya sih dulu pas SMP ada pelajaran tentang upacara pernikahan adat Jawa di pelajaran Tata Krama, oh meen tapi mecin dan chiki-chiki udah berhasil mendegradasikan ingatan gw sampe sekarang gw ga hapal lagi. Dulu hapal di luar kepala artinya hapal mampus sambil merem juga bisa, sekarang hapal di luar kepala maksudnya ingatan itu bener-bener di luar kepala dan ga bisa di-reload lagi. Oke fokus fokus haha.. Anyway kalo beda daerah gimana yak? Kaya Aliya sama Ibas? bisa-bisa #mangut-mangut #mangutlele

Eh sebelum lanjut, lo tau ga sih kalo sebenernya Aliya punya adek-adek yang ga diakui?? astagaaa ini emang parah banget. Gw ga yakin adek-adek Aliya ini diundang pas Aliya nikah kemaren. Siapakah mereka? yak dan mereka adalaaaahh.. Ibtidaiyah dan Tsanawiyah (baca: Madrasah :P ) hahaha semoga abis ini gw tetep aman dan ga ditangkep polisi lalu lintas blog :)

Sekarang, 22 tahun sudah berlalu, dan mereka berdua telah berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya. Punya 2 anak yang (semoga) solehah dan soleh yang bisa jadi pemberat timbangan amal mereka kelak, rumah sendiri, dan 2012 nanti mereka akan naik haji insyaAllah. Dan atmosfer rumah sederhana mereka yang selalu penuh tawa, itu yang paling membuat mereka betah di rumah. 

Bapak, lelaki tampan berkumis tipis yang sekarang ga punya kumis sama sekali, berubah gendut dan tetap ganteng; dan Ibu, wanita berdagu lancip yang tetap manis; tiap hari mereka mengajak gw dan adek gw (kalo pas di rumah) bekerja sama dan menikmatinya. Misalnya? Hari minggu, hari libur sekolah yang berarti hari keluarga. Hari minggu di keluarga gw adalah bangun pagi, Ibu & gw masak, Bapak nyuci mobil, adek gw nyapu & ngepel rumah. Abis sarapan, gw atau Bapak nyapu halaman rumah yang luasnya segambreng-gambreng, Ibu nyuci baju, adek gw nyuci motor. Siang paling enak adalah di ruang tengah rumah sederhana gw, sembari dengerin radio atau mp3 Ebiet G. Ade pilihan Bapak sambil ngobrol santai dan baca majalah. And it full of laughter! 

Kata Ibu "Ibu ga mau pake pembantu Ma, mengurangi kesempatan Ibu dapet pahala itu." Wow sekali Ibu gw :)

Best Friends Series: Pemburu $$$, Spongebob & Patrick

Tuesday, December 13, 2011


Demen Spongebob Squarepants? Apa yang kebayang kalo denger "Spongebob & Patrick"?

They are my Patricks and I'm the Spongebob.


Cause best friends talk in languages that only them understand it.
We're like Spongebob and Patrick,
We're like doughnut and its hole,
We're like salad and mayonaise,
We're like nose and its umm *baca: idung, lobang dan upil :P *

Ya. Mereka.
Keluarga Pemburu $$$ 2010 a.k.a Departemen Pecinta Rasul a.k.a Keluarga Wirausaha 2010.
Muhamad Zaki, Ghazali Al Nafi, Harland Firman Agus, M. Alif Aldila, Yulian Aryanti, Tigar Putri Adhiana, Mutihera Safitri
*urut gambar dari kiri atas*

"No, I don't know whether I'm his best friend or not, but for me, Rahul is my best friend." - Anjali on Kuch Kuch Hota Hai

You know I can't smile without you, I can't smile without you.
You know I feel glad when you're glad, I feel sad when you're sad.



When the daylight's gone and you're on your own

And you need a friend just to be around
I will comfort you, I will take your hand
And I'll pull you through, I will understand

And you know that

I'll be at your side, there's no need to worry
Together we'll survive through the haste and hurry
I'll be at your side
If you feel like you're alone, and you've nowhere to turn
I'll be at your side

If life's standing still and your soul's confused
And you cannot find what road to choose
If you make mistakes (make mistakes)
You can't let me down (let me down)
I will still believe (still believe)
I will turn around

And you know that

I'll be at your side, there's no need to worry
Together we'll survive through the haste and hurry
I'll be at your side
If you feel like you're alone, and you've nowhere to turn
I'll be at your side

#np I'll be at your side - The Corrs

Here the are, ones of my besties ever. All we have are really worth to had.

#BestFriendsSeries #bersambung
 

Kisah Djati part 1: Gadis Manis Berdagu Lancip dan Lelaki Tampan Berkumis Tipis

Wednesday, December 07, 2011
Kemaren gw janji mau nyeritain olimpiade BEM, waaa ga sabar sebenernya mau cerita tapi berhubung sekarang foto belom di tangan, ga afdol kayanya kalo gw ngomong doang. Tunggu ya cerita selengkapnya!! :)

Desember. Bulan yang special buat keluarga gw. Bukan, bukan karena salah satu anggota keluarga kecil gw lahir bulan ini, bukan. Lebih special lagi. 10 Desember 22 tahun yang lalu, gadis cantik berdagu lancip melangsungkan akad nikah dengan lelaki tampan berkumis tipis. Ya, merekalah Ibu dan Bapak gw. Dan inilah kisah Djati part 1. Gw yakin, banget, Bapak dan Ibu pasti lupa 10 Desember adalah tanggal istimewa dimana mereka menyempurnakan agama, karena tanggal lahir mereka sendiri bahkan mereka lupa. Tapi anehnya tanggal lahir gw dan adek gw, yang sama-sama 5 September, tidak pernah terlupa, entah kenapa. Setiap tahun, tiap kali gw ngucapin selamat ulang tahun atau ngirim surprise ke rumah, selalu ada kalimat “Loh sekarang tanggal berapa si?”. Bapak, Ibu, sesibuk itukah memikirkan kami sampai bahkan tanggal lahir kalian pun terlupa?

Suatu hari di 1988 menjelang 1989, di sebuah SMA swasta bernama SMA Widya Purwodadi, Purworejo.
“Djat, aku suka sama seseorang. Guru sini juga. Guru Matematika.”
“…”

Hari lain di tempat yang sama.
“Waah Djat, aku ditolak L Ternyata dia udah sama orang lain.”
“…”

Beberapa hari kemudian, masih di tempat yang sama.
“Woooooooo kamu kok ga bilang aku to Djat kalo Tutik itu sama kamu. Laaaahhh..”
“…”

Ya, Djat adalah nama panggilan Bapak, Sudjatmoko. Dan Tutik adalah Ibu gw, Sri Hastuti. Ibu sempat diperebutkan *ahaa bahasa gw* oleh 2 sahabat dekat, dan kala itu Ibu memilih Bapak. Kalo Ibu memilih sang sahabat itu, gw sama adek gw ga akan pernah ada di dunia ini, dan blog ini pun ga akan pernah ada, haha *mulai ngelantur*.

Suatu hari di tahun 1989, di rumah besar di desa Cokroyasan, kecamatan Ngombol, Purworejo.
“Dek, calonmu itu orang seni kan ya? Waduuh aku ga sabar mau ketemu. Pasti rambutnya gondrong, bajunya ijo kuning orange, trus celananya cutbray merah. Ga pake tato kan dek?” kalimat ini tercetus dari saudara-saudara perempuan Ibu, sesaat sebelum kedatangan perdana Bapak ke rumah besar itu. Ibu cuma senyum-senyum simpul sambil bilang “Liat aja nanti Mbak. Beda pokoknya.”

Dan benar adanya.. yang dateng bukan tipe seniman dengan penampilan nyentrik. Bapak emang pernah jadi pelukis lepas, sarjana pendidikan Seni Rupa, dan mengajar Seni Rupa, tapi secara fisik beliau tidak mencerminkan penampilan seniman seperti gambaran saudara-saudara Ibu gw.

Kemeja fit body lengan panjang digulung ¾, celana kain cutbray warna gelap, dan sepatu. Rambut berjambul karena agak gondrong dan kumis tipis. GANTENG!! Sumpaaah Bapak gw ganteeeng!!

Beberapa bulan setelah itu, di rumah yang sama. 
Serombongan keluarga besar Bapak dateng ke rumah besar itu, menemui keluarga besar Ibu. Sama-sama keluarga besar karena Bapak dan Ibu sama-sama 7 bersaudara. Banyak hantaran dibawa, mulai dari kelapa, pisang, beras, pakaian, dan entah apa lagi. Lamaran. Gw inget banget, di foto yang gw liat, Ibu ga dandan sama sekali, cuma pake lipstick merk Jupon yang dipake sejak kerja pertama kali. Baju pun beliau minjem ke sepupu yang orangtuanya punya rias pengantin. Bukan kebaya, cuma baju yang menurut gw biasa banget. Dengan jilbab dan baju sederhana itu, Ibu super cantik. Beneraaaaan cantik bangeeeeeettttt!! Lalu ditetapkanlah tanggal pernikahan mereka, 10 Desember 1989.

Suatu hari tahun 2006, di teras rumah kami, di desa Candi, Ngombol, Purworejo.
“Ibu, ko dulu milih Bapak, kenapa?” yoiiii pertanyaan gw udah beginian aja, waktu itu gw masih kelas 3 SMP padahal.

Kata ibu “Ibu milih Bapak karena agamanya bagus. Nanti kamu kalo cari suami juga ya, yang agamanya bagus.”

“Bapak ganteng ga Bu? hehee”. Ibu gw ketawa lalu ngejawab “Ya ganteng lah! Kalo ga ganteng masa dipilih, hahaha..”

Ooooo jadi pertama agamanya harus bagus, yang kedua harus ganteng, minimal enak dipandang, kalo kata kang Anis Matta, minimal lagi lebih banyak gantengnya daripada jeleknya. Baiklah Ibu..

foto yang diambil pas gw pulang terakhir, Idul Fitri kemarin, 7 September 2011

#bersambung..

Olimpiade BEM!!

Saturday, December 03, 2011
Kalo ASEAN punya SEA Games, Indonesia punya PON, Dunia punya Olimpiade, BEM IT Telkom punya Olimpiade BEM.

Dimulai tanggal 4 Desember ini, bakal ada banyak lomba, banyak kegilaan, banyak hiburan, banyak hadiah, dan banyak hal-hal tidak terduga. Apa aja?
Here they are!

Makan Maicih level 10
Estafet kelereng
Karaoke, yang dinilai bukan suara tapi tingkat kegilaannya
Senam Kreasi (lagu: LMFAO I'm Sexy and I Know It)
Debat seputar BEM
Mars BEM

Aaaa ga sabar mau cerita gimana dan apa aja Olimpiade BEM nantiiiii :D Super excited gw!!