Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Selamatkan Anak Indonesia!

Sunday, May 20, 2012

“Aku masih cinta kamuuuu..bayaaam~
Jangan putuskan akuuuuu..bayaaaamm~
Dududuuuu~”
--sebuah lagu karangan sendiri
Miris. Kata terbaik menggambarkan betapa prihatinnya gw sama anak-anak jaman sekarang. Gw adalah anak-anak jaman 1990-an yang menikmati surga penyanyi dan film cilik. Mulai dari Joshua, Trio Kwek Kwek, Cindy Cenora, Agnez Monica, Maissy, Chikita Meidy, dan saudara-sudaranya. Gw adalah penggemar setia Tralala Trilili-nya Agnez dan kak Fery, Dunia Anak, kuis-kuis Joshua Indomilk, tebak lagu yang “kak Nunuuuuu~”, Si Komo, si Unyil, dan saudara-saudaranya. Tiap minggu, gw selalu mandi pagi untuk nonton Disney World Mickey Mouse-Guffy atau Dalmatians, lanjut marathon Chibi Maruko Chan, Hamtaro, Ninja Hattori, Doraemon, Dragon Ball (gw cuma suka Goku kecil, pas Goku gede nggak sukam berotot men!), Kabutaku, Power Rangers, Bittle Borg, Wedding Peach, Sailor Moon, Anpan Man, Kobo Chan, dan saudara-saudaranya. Sorenya, gw punya Minky Momo, Kera Sakti, dan.. Dunia Dalam Berita (lah?). 

Bahagia ya? Ketika banyak produser dan pihak-pihak entertainer memperhatikan kita, anak-anak, dengan memproduksi hiburan untuk usia kita.

Sekarang.. 06.00 ngidupin tv, adanya acara gossip, sedikit kartun, lanjut acara music joget kucek-jemur-setrika-pake-kucek-jemur. Abis itu, sudah. Acara untuk anak berakhir disitu. Bersyukurnya, masih ada emang beberapa stasuin tv swasta yang menayangkan acara-acara edukatif buat anak, tapi berapa banyak stasiun tv yang begitu? Ada dalam hitungan masih ada.

Beberapa waktu yang lalu, majalah Bobo sampulnya Cherrybelle. Di sana sini, tiap iseng minta anak kecil usia balita nyanyi, bukan lagi Pelangi-Pelangi, Bintang Kecil, Lihat Kebunku, Satu-Satu, atau lagu Sedang Apa yang bisa mengasah daya imajinasi anak. Lagu daerah? Jauh lebih langka lagi! Mana ada gw denger balita atau anak SD nyanyi sendiri dengan Kucingku Telu, atau Cublak Cublak Suweng, atau Lir Ilir, atau lagu dolanan macam Jaranan, Jamuran, dsb. Ya lagu Jawa semua ya, itu yang gw tau soalnya heheh. Yang ada, mereka nyanyi lagu-lagunya Agnez, Anang, atau band-band yang nggak sanggup lagi gw hapal namanya saking banyaknya. Nggak susah buat nemu bocah yang nyanyi dengan keywords cinta, putus, cerai, pacar, kangen, benci, bahkan ada bocah yang udah ngerti apa itu selingkuh gara-gara denger lagu. What the fun! Darimana mereka paham istilah-istilah ini? Media! Gimana mereka nggak paham, kalo tiap hari yang disuguhkan media adalah ini semua.

Oke, cinta dan kangen emang nggak salah untuk dipahami, tapi dalam konteks apa? 
Wahai orang-orang pemilik media, perhatikan nasib penerus bangsa! *angkat tangan ke langit*
Anak yang diracuni dengan lagu dan acara kucek jemur, akan bermental kucek jemur. Anak yang diracuni gosip dan berita kriminal, akan berotak gosip dan terbayang kriminal.- @rahmadjati
Ini sekarang ya, 2012. Gimana ntar 2015? 2020? 2023? wuih! Ngga kebayang gw. Inilah alasan utama gw rela banyak memori hardisk gw tersita demi lagu-lagunya Trio Kwek-Kwek, Susan, Joshua, dan kawan-kawannya. Well, we just never know what will happen later. Be prepared! Dan lagian, lagu-lagi itu enak banget didengerin, nostalgic abis! Serasa kembali ke masa berumur 5 tahun.

Selamatkan anak Indonesia!!

Ya atau Engga: Memilih Dream Bubble

Saturday, May 12, 2012
There comes a time when you have to chose between two.
Gw adalah mahasiswa biasa yang belom lulus. To be honest, I'm telling you, I am really really an ordinary student. Di kelas sangat hobi tidur walaupun entah kenapa hampir selalu sukses ngejawab pertanyaan dosen beberapa detik setelah membuka mata, lalu tidur lagi abis ditanya. Aktif di BEM sejak tahun pertama sebagai anak magang bernama Basis Massa di departemen Pendidikan dan Kaderisasi (Pendekar), lalu ditolak di BEM 2009 di departemen Pendekar. Sempet sakit hati lalu membatin dalam hati "Oke liat aja ya kak, kakak bakal nyesel nolak aku di Pendekar. Aku pasti brilian di Wirausaha. Akan ku buktikan!", seriously. Sakit hati nggak sih, di saat lo pernah magang di departemen itu, dan lo justru ga masuk ke departemen tersebut yang masukin orang-orang baru, padahal menterinya saat itu pun orang baru yang ga gw tahu siapa. Intinya waktu itu gw sempet kesel. Sampai akhirnya kak Fuad merekrut gw di departemnnya, Wirausaha. And I just simply falling in love with WU <3 Sampe semester tujuh masih aktif di BEM dengan spesialisasi WU. Ga banyak aktif di kepanitiaan, tapi jadi asisten lab tercinta Prodase sejak 2009 dan salah satu dari 9 asisten pertama lab Prodase walaupun gw juga ga expert apapun di lab. IPK ngga outstanding-outstanding amat tapi masih bisa sangat gw syukuri entah kenapa bisa setinggi itu. Simply said, I am really really an ordinary student.
posisi favorit tidur di kelas *selalu tertangkap kamera temen sebelah*
Gw ambisius, ya bisa dibilang begitu. Gw selalu berprinsip untuk ngambil semua peluang yang ada di depan mata, karena gw selalu percaya sama "kerjain dikit-dikit, ntar juga beres sendiri", dan gw sangat percaya bahwa peluang itu nggak selalu datang dua kali. Itu kenapa gw jadi terkesan ambisius. Lebih dalam, gw yakin gw punya potensi lebih yang bisa gw gali lagi dan lagi dan lagi lewat peluang-peluang itu. Gw bukan orang yang banyak berpikir, gw banyak bertindak dan biasanya berpikir di tengah. Gegabah? ya mungkin begitu. Gw nggak bisa diem, kaya bola bekel yang selalu pengen mental kesana sini setinggi-tingginya. 

Sampai akhirnya, dua hari yang lalu, telepon menegangkan itu datang. 
"Rahma, kamu masih di kampus?" gw jawab dengan bingung "Iya Pak, masih. Udah ngga ada kuliah sih, tinggal TA." lalu suara di ujung Sonia (nama hape gw) nanya lagi "Lulus kapan?" Insting kecurigaan gw mulai bereaksi. Ini si bapak yang pernah ngasih pelatihan kok nanyain kapan gw lulus segala si.
"Ini lho, saya ada dua proyek gede sebentar lagi. Kamu mau join nggak? Gampang si nanti kamu bisa bolak balik Bandung kalo mau ngurus TA." Lalu telepon ditutup dengan pertanyaan yang mengawang dan rasa senang bukan kepalang.

Saking senengnya, gw nggak bisa mikir jernih.hahaha. Akhirnya whatsapp langsung meluncur pada seorang sahabat buat minta pertimbangan. Dia nge-list apa aja yang musti gw tanyain dan gw lakukan. Termasuk mempertimbangkan posisi gw sekarang. Ya, posisi gw sekarang yang terikat sebagai Steering Committee PDKT 2012 dan punya tugas suci (istilah Bapak) yang belom juga kelar.

Gw bener-bener bingung. Bayangpun, lo dapet tawaran join proyek di bidang yang lo sangat minati dan lo pun udah terlanjur jatuh cinta sama kerjaannya. Di sisi lain, lo terikat dengan kepanitiaan ospek sebagai SC, dan join PDKT ini bukan suatu langkah setengah hati tapi keputusan yang mantap dan penuh pertimbangan. Bingung tingkat dewa. Akhirnya, shalat istikhoroh gw lakukan malemnya dengan kemantapan 50-50 antara ambil dan enggak. Sebelumnya gw udah cerita sama Bapak Ibu tentang detail tawaran ini. Keputusan sementara malem itu, mereka menyerahkan sama gw dengan pertimbangan harus bolak balik Jakarta Bandung seminggu 2-4 kali, TA yang musti tetep dikerjain, kesehatan dan keselamatan gw. Bangun tidur, gw sadar ada keputusan yang harus segera sesegera mungkin gw ambil. Ya atau Tidak. Sampai akhirnya telepon Ibu masuk jam 7-an.
"Nduk, kalo nggak usah diambil tawarannya, kamu kecewa nggak?" pertanyaan yang membuka telepon pagi itu. "Hmm, kayanya engga Bu, kenapa e?" lalu Ibu menjelaskan kekhawatirannya yang muncul mendadak pagi itu. Kuatir anak ceweknya ini bolak balik Jakarta Bandung sesering itu, gimana kesehatannya, keamanannya keseringan di jalan, dan takutnya malah ga bisa fokus di dua-duanya dan kinerja gw justru jelek. Kekhawatiran yang sangat logis. Ini jawabannya! Sebelum tidur, gw juga terlibat obrolan serius dengan seorang sahabat yang lain. Berbagai pertimbangan dia kasih, termasuk dari sudut pandang PDKT. Dan hasil obrolan itu adalah 60-40 ambil-enggak.

Bulat sudah! Then I know what to do and what to chose! Gw tolak tawaran itu. Kenapa? Well first, gw nggak yakin sekuat itu buat bolak balik Jakarta Bandung sesering itu. Gw sendiri nyasar di masjid Istiqlal nyari pintu keluar, ini mau bolak balik Jakarta. Bisa sih, tapi mungkin nyasar-nyasar dulu, dan ga yakin gw tetep fit karena kecapean. Kedua, TA gw yang belom kunjung beres hahaha *tertawa miris* dan pasti ngaret kalo gw ambil proyek. Ya at least kalo ga gw ambil, gw bisa sedikit lebih fokus bikin TA. Doakan doakan doakaaan!! huaaaaa.. Ketiga, tentang PDKT. Ini amanah yang gw ambil dengan niat bulat dan bukan niat yang setengah-setengah. Jelas anak-anak gw di humas bakal banyak gw tinggalin ntar, dan partner gw di Humas juga, Fajar, kasian dong jadi single parent buat anak-anak Humas :P

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.
Hadist Rasul terbilang demikian. Ketika gw ambil tawaran ini, manfaatnya buat gw doang. Gw pribadi seorang, walaupun sah-sah aja gw mencari keuntungan dan manfaat buat diri sendiri. Tapi di PDKT, 14 orang keluarga SC butuh gw. Calon anak-anak Humas butuh gw. Partner Fajar butuh gw. OC PDKT butuh gw. Peserta PDKT, maba miba nantinya, butuh kontribusi gw. PDKT butuh gw. Dan manfaat yang bisa gw kasih bukan cuma buat diri gw sendiri tapi buat 1890-an orang. Sebanding banget nggak sih pilihannya?
these people, SC PDKT family, need me <3
Jelas udah jawaban dari shalat istikhoroh gw. Dukungan Ibu buat ga ngambil membulatkan keputusan gw jadi 100% ga usah ambil. Dan Ibu pun juga nasihatin untuk ga kecewa, nanti bakal ada gantinya rejeki yang lebih baik lagi. Bisa jadi bakal ada tawaran lagi, dan itu di Bandung. Ya Ibu, aku nggak kecewa. Entah kenapa, ikhlas. 

Well the point is, bukan soal tawaran proyeknya, gw tahu kok banyak mahasiswa yang jauh lebih hebat dan udah ngerjain proyek ini itu sambil kuliah. Dan bisa. Tapi, yang pengen gw garisbawahi adalah gimana gw akhirnya memutuskan untuk ENGGAK. Dalam hidup, pilihan selalu ada, and it's our responsibility to chose whether to take it or dump it, to turn right, left, back or go ahead. This is the art of deciding. 

Harus ada yang dikorbankan dalam setiap pilihan karena itu bagian dari konsekuensi.
Rahma yang dulu, pasti bakal sangat kebawa euforia ambil tawaran ini. Rahma yang gw kenal adalah pribadi super multi tasking yang berprinsip semuanya pasti bakal beres, ambil aja dulu semua peluang. Gw bahkan ga sadar gw udah berubah cukup banyak. Lingkungan, organisasi dan pengalaman membentuk gw. Terima kasih. Gw banyak belajar. 

You can't do everything, but you always have options to chose. Decide, then make your choice your best one.
my dream bubbles

p.s. Gw kaya bole bekel yang ga bisa diem, tapi plis jangan bilang gw juga bulet kaya bola bekel :$ hahaha

Have a blast fruitful weekend :)
Blossom!

Full Iklan

Thursday, May 10, 2012
Ketika gw harus mengibaratkan diri gw dalam suatu benda, benda yang gw pilih adalah bola bekel. Kenapa bola bekel? Karena dia selalu bergerak dan aktif. Simply said, that's me.

Semester 8 ini, dengan tiadanya kuliah di kelas, berakhirnya BEM 2011, ngga ada praktikum pula, resmilh gw jadi pengangguran kecuali dengan tugas suci yang belom terselesaikan. Akhirnya, diputuskanlah kemudian untuk kembali jadi bola bekel, Bola bekel semester 8 ini adalah It's Yours. 

Penasaran? yakiin?
Mau tau? Mau tau bangeeeettt? *manyun-manyun*

Oke, gw akan ngasihtau.
Buka ini dulu >> It's Yours 
It's Yours adalah usaha bikinan gw bersama dua rekandita birockster, Siti Halimah dan Anisa Kartika Nugraheni, yang tercetus gara-gara curhat-curhatan *tipikal wanita*. 
gw, Iti, Nisa

Apa yang dijual?
Hmm.. sebagai manusia modern, gw yakin sebagian besar dari kita ngga pengen tampak jadul atau pasaran. Being unique is cool, huh? Salah satu caranya adalah dengan pake sepatu yang beda. di It's Yours lo bisa pesen sepatu, high heels, wedges, boots dan flat shoes sesuai keinginan lo. Desain bebas, boleh dari foto yang kami upload atau masih pengen dicustomize lagi. 
Kualitas? We grant it! Lo boleh bandingin dengan sepatu toko yang seharga nanti.

Selain sepatu, It's Yours juga menyediakan kerudung, pashmina, baju muslimah dan asesorisnya. 

Yooo cek dulu ya facebook kami, abis itu follow twitternya :D
bb: 289048AE

Anyway postingan ini full iklan! hahaha

Muslim Alay? Oh Stop!

Sunday, May 06, 2012
Sering ngga denger orang ngomong gini:
  • yaowoh
  • yaoloh
  • astajim
  • samlekum, dan kawan-kawannya?  
dari tweet yang muncul di TL gw hari ini

Sadar ngga apa itu maksudnya?
Sebenernya, sepenangkapan gw, pengucapan itu maksudnya adalah Ya Allah, astaghfirullah, dan assalamu'alaikum. Kenapa terus jadi berubah? lalu kenapa kalo berubah?

Ehem.. Allah kan punya asmaul husna yang 99, yang harusnya kita hafal untuk menyebutNya, bukannya malah nyebut pake nama aneh-aneh kaya tadi. Ini Allah loh. Gw aja, Rahma Djati, sering dipanggil Rahmad. Oke, kalo orangnya gw kenal deket ga masalah, tapi kalo sembarangan orang manggil Rahmad gw gondok juga men.

Trus, soal astajim dan samlekum, is it a problem? Yes! 
Astaghfirullah kan artinya aku memohon ampun kepada Allah, sedang assalamu'alaikum artinya semoga diberikan keselamatan atasmu. Nah sekarang, kalo astajim ama samlekum apa coba artinya? doa yang ada di arti jadi batal gara-gara pengucapannya seenak jidat.

Just a short contemplation on quick update, hope this writing inspires more people to use phrases properly.
Sooooo, start from now on, stop being muslim alay :D

Your Word Your Sword

Saturday, May 05, 2012

Your word, your sword. Watch them!
Because words could be sharper than a sword, heart hurt when it's hit.
Say good words, good things will come around.
We are created not to hurt, but to keep.
We are created not to hate, but to love.

Watch people around, help them as you can.

Blossom! :)


Rahma Djati @ Siti's room 1.09 a.m.

...

Akan ada saat dimana waktu selalu terasa kurang. Manusia emang selalu nggak puas, pun soal waktu. 24 jam, standar waktu seluruh dunia, kurang cuma gara-gara hal 'sepele'. Banyak kerjaan, banyak deadline, banyak pikiran. Tapi gw bukan mau mengeluh. Satu keluhan berarti mengurangi 10% power kita. Sepuluh keluhan maka collapse. Engga sih, ini bukan didapet dari riset, tapi dari kesimpulan gw sendiri.

Stay positive, then you will be positive. 
Gw sendiri juga sedang berusaha mengurangi frekuensi & kualitas mengeluh. Gw malu, sama diri sendiri. Serendah itukah gw untuk mengeluh? 
Asal muasalnya, duluuuu banget, gw pernah diingatkan untuk nggak mengeluh. Peringatan ringan tapi super jleb! "Aaaa panas joknya." <-- gara-gara duduk di motor yang abis kepanasan. Sejak itu, gw selalu inget kejadian pantat panggang tiap mau mengeluh. Kadang lupa sih emang haha.

Lalu, tiap banyak godaan negatif dateng, gw mati-matian inget wanita termulia yang mengandung gw. Sesederhana itu. Semangat positif bisa dateng lagi.