Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Apart

Friday, September 20, 2013
Selalu ada tempat bernama rumah, dimana hati terpaut, rindu beradu dan tawa mencari sudutnya masing-masing.

Kampus, dalam lima tahun terakhir telah menjadi rumah, iya; dimana hati terpaut, rindu beradu dan tawa menemukan sudutnya masing-masing. Tentu saja, lengkap dengan objek-objek yang menjadikan pautan hati, aduan rindu dan sudut tawa sesuatu yang nyata. Lalu ada masanya waktu mengubah segala. 

Orang bilang, hidup adalah akumulasi pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan dengan konsekuensi yang harus ditanggung masing-masing dari kita. Tak ada yang salah, katanya, sepanjang kita siap menerima konsekuensinya. Tak juga keputusan untuk tetap berada disini, di tempat yang selalu kusebut rumah dengan objek-objek yang kusebut keluarga. Perlahan, rumah berubah menjadi gedung, home is no longer home, it turns into house, and I'm so afraid it will become a building

Benar bahwa waktu mengubah idealisme dan mimpi manusia. Kantor-kantor top dunia dengan gaji menggiurkan, pergaulan level internasional dan jabatan yang bisa dibanggakan di kampung bukan lagi sesuatu yang bisa kusebut mimpi, belakangan ini. And here I am, choosing to stay as a newie lecturer; promise I will write so clear about all these stuffs. Tidak ada yang salah, kecuali pandangan yang mulai rabun akan siapa disana dan siapa disini.

Dulu, selalu ada hai-hai di sepanjang lorong dari gedung A-B ke student center, sekarang hai-hai itu berubah menjadi kak-kak. Dulu, selalu ada objek-objek untuk diteriaki dari jauh tanpa berpikir harus menjaga penampilan di depan orang, kini teriakan itu berubah menjadi senyap. Dulu, jaket yang sama selalu bisa ditemui di hampir setiap sudut kampus, sekarang rasanya tua sekali memakai jaket kebanggaan itu. 

Dua hari yang lalu, mata mulai terasa merabun tampaknya. Orang-orang berseragam tampak seperti mereka yang kusebut keluarga. I miss you, is that clear enough?

Playing on headset now, Bary Manilow's Can't Smile Without You <3
3 comments on "Apart"
  1. dan disana banyak kenangan yang sudah terukir :D

    ReplyDelete
  2. nice post dear.
    btw mampir ya ke blog saya yerifa.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. ijin menyimak tulisan nya

    kunjungan perdana

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9