Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Aku Lahir Dari Bunda Luar Biasa, Siti Halimah

Saturday, October 26, 2013
Hebatnya seorang wanita bukan dilihat dari setinggi apa karir atau gajinya, tapi dari anak yang dia lahirkan, kata beberapa orang. And I start to believe in that premise. 

Luar biasa rasanya hari ini. Seorang sahabat terdekat hari ini sempurna sebagai seorang wanita. Ia menjadi ibu. Ibu dari anak laki-laki sehat berberat 3,6 kg dan panjang 51 cm. Dan ini adalah ceritanya (dari kacamata gw)...


Dua hari yang lalu, obrolan di grup whatsapp bersama Nisa berujung pada kekhawatiran, ini Iti kok ngga ada kabar dari kemaren. Apa kabar ya kandungannya? Sehat-sehat aja kan dia? Bukannya udah lewat tanggal perkiraan ya? SMS meluncur malam itu. Alhamdulillah, kabarnya baik, dan udah mulai mules-mules lima menit sekali. Wah! Deg-degan saat itu juga >.< Rasanya campur antara excited dan kuatir. Dan atas beberapa alasan yang entah apa itu, tiap inget Iti mau melahirkan rasanya gw harus ambil tisu biar ngga keliatan orang kalau mata gw basah lagi.


Hari berikutnya masih hening ngga ada kabar, diasumsikan Iti dan keluarga masih riweuh. Sampai akhirnya Jumat 25 Oktober ini gw dan beberapa teman memutuskan untuk ke rumah sakit, barangkali ada yang bisa dibantu dan bisa meringankan ribetnya, ntah sekecil apapun. Tapiii... di jalan menuju rumah sakit, gw dikabarin kalau Iti udah melahirkan. Dengan selamat. Allahuakbar! 


Bayi itu umurnya belum genap dua jam, belum sampai seratus duapuluh menit dia menghirup oksigen dengan hidungnya sendiri. Gw terpaku di depan kaca ruang bayi, lalu entah karena apa sebabnya, nangis seketika itu juga. Luar biasa kuasa Allah atas makhlukNya. Bayi itu, tangannya masih berkerut, bahkan masih ada selaput seperti kelupasan kulit, tapi dia bergerak. Dia bernafas. Dia hidup. Bayi sebesar ini baru saja keluar dari perut bundanya. Luar biasa, maha suci Allah. 


Pindah, gw ke ruangan Iti. Di beberapa detik pertama masuk ke ruangan itu, hening. Ah, mata gw basah lagi. Perempuan hebat yang sedang tersenyum di hadapan gw ini dulu sering jadi tempat berbagi keluh dan tawa. Sekarang dia sempurna sebagai seorang wanita. Ketika pertanyaan "Gimana Ti rasanya?" terlontar, jawabannya singkat "Bahagia Ma, luar biasa.", dan ada senyum puas yang memperjelas kalimatnya. Pun dengan sosok tengil yang udah ngga asing lagi buat gw karena tiga setengah tahun ada dalam organisasi yang sama, sang suami, yang menyebut dirinya abi, senyum dan ekspresi bahagianya menjelaskan semuanya.


Kredo Metoda Muhammad, kata Tito. Nilai dasar dari metode Rasulullah SAW. Beda ye anak presma, namanya berat :p

Kebayang gimana rasanya jadi Iti dan Tito, bahkan gw yang keluarga aja bukan, ikut kuatir, deg-degan dan terharu luar biasa selama pra dan pasca melahirkan itu. Apalagi mereka. Barakallah untuk Iti dan Tito, dan semua ibu dan ayah di luar sana.

Aaah, lagi-lagi selentingan "Tuh, Iti udah punya anak. Lo kapan Ma?" mulai mencuat lagi. Heey, menikah bukan lomba lari dimana yang tercepat pasti yang terbaik kan? Bukankah kesiapan tiap orang juga berbeda, pun dengan kondisi tiap individunya. Maka ngga ada kata terlambat, karena kesiapan tiap orang, Allah yang paling tahu.So the point is, you don't need to worry to face those kind of questions. Emang udah masanya kok, tinggal di-aamiin-kan aja kalo disuruh segera. Tapi bukankah segera juga ngga sama dengan terburu-buru?


Bahagianyaaaaa~ Ada banyak doa dari jauh sini, doa terbaik untuk sahabat terbaik yang baru saja sempurna menjadi wanita. Masih terharu banget dengan gelar baru Iti, IBU. I feel like you have to know, I love you that much, Siti Halimah. Dulu, di masa-masa sulit, Iti selalu ada untuk menguatkan dan menyemangati. Ada masanya ketika aku bahkan ngga mau keluar kamar selama dua hari, ngga berani ketemu orang, ngga kuat untuk sekedar melihat kampus, dan di masa-masa itu, Iti tempat berbagi yang sangat paham bagaimana caranya menarik aku untuk sadar lagi tanpa menghakimi. Dan banyak perubahan ini pun, inspirasinya datang dari wanita hebat yang baru saja menjadi ibu ini. 


Semoga Kredo tumbuh menjadi anak soleh yang didamba abi dan bundanya, menjadi salah satu pejuang penegak agama Allah yang bisa bermanfaat untuk dunia. Doa terbaik untuk Tito, Iti dan anggota baru keluarga kecilnya. Hari ini, daftar manusia hebat yang akan mengukir catatan penting dalam sejarah bertambah lagi, bayi hebat dan bundanya..

3 comments on "Aku Lahir Dari Bunda Luar Biasa, Siti Halimah"
  1. Huaaa.. Hiks hiks (sedot ingus).
    Baru nemuu maa postinganny gegara iseng buka2 twittet abang hihii..
    Love u so much maa. Doa terbaik buat mamoon, semoga segera menyusul jadi ibu di waktu yg terbaik yaa :-*

    ReplyDelete
  2. Huaaa.. Hiks hiks (sedot ingus).
    Baru nemuu maa postinganny gegara iseng buka2 twittet abang hihii..
    Love u so much maa. Doa terbaik buat mamoon, semoga segera menyusul jadi ibu di waktu yg terbaik yaa :-*

    ReplyDelete
    Replies
    1. huaa! paham kok paham betapa hecticnya jadi ibu baru ahihi.
      aamiin Ya Rabb, makasih itimoon. love you more! :*

      Delete

Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9