Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Review: 2 States (One Love), Memperjuangkan Pernikahan Berbeda Suku

Tuesday, March 25, 2014
Love marriages around the world are simple: Boy loves girl. Girl loves boy. They get married.
In India, there are a few more steps: Boy loves girl. Girl loves boy. Girl's family has to love boy. Boy's family has to love girl. Girl's family has to love boy's family. Boy's family has to love girl's family. Girl and boy still love each other. They get married.
Nah! Accidentally hari itu chat facebook yang ngga diduga muncul, menanyakan apakah gw tahu novel 2 States karyanya Chetan Bhagat atau engga. Kata Alfi (you remember him? the guy in FAR), Chetan Bhagat adalah penulis novel yang diangkat jadi film 3 Idiots. Naluri Bollywood gw langsung memerintahkan jari-jari buat ngetik "download 2 states chetan bhagat free". Begitulah. Downloaded.

Premis dari novel ini adalah memperjuangkan pernikahan beda suku antara Punjabi dan Tamil di India. As you all can guess, hal pertama yang menarik gw adalah latar belakang novelnya yang ngambil lokasi di India, dengan pemaparan budaya yang jelas banget, lebih gamblang dari semua film India yang pernah gw tonton. Yang kedua tentu saja premisnya, yang lalu bikin gw berpikir kalo ternyata hal serupa ngga cuma ada di Indonesia tapi juga di India dan mungkin di banyak belahan bumi yang lain.


Bercerita tentang Krish, cowok Punjab dan Ananya Swaminathan, cewek Tamil brahmin yang cantik, beda sama kebanyakan orang Tamil disana. Mereka ketemu di universitas tempat keduanya kuliah S2, universitas top yang mencetak MBA idaman seantero India. Then it just happened. Walaupun di novel, jatuh cinta pada pandangan pertama ternyata masih jadi daya tarik sendiri dan sukses bikin senyam-senyum pembacanya. Tapi dalam sekejap Krish langsung melupakan impiannya buat deketin Ananya for simple reason that there are too many boys who are wooing her. Saingannya terlalu banyak. Krish memutuskan untuk jadi temen Ananya yang setia ngebantuin ngerjain tugas, terutama tugas eksak karena background S1 Krish adalah teknik dan Ananya adalah marketing. 


Tapi hati memang nggak bisa dimanipulasi. 


Kejadian setelahnya adalah mereka ternyata saling suka, dan mereka optimis orangtuanya akan saling suka juga. Lalu?


Perjuangan dimulai. Buat orang Punjab, menikahkan anaknya dengan orang Tamil adalah hal langka, begitu juga sebaliknya. Settingnya bolak-balik Ahmedabad, Delhi, Chennai. Setelah lulus, Krish kerja di bank dan milih penempatan di Chennai dengan misi besar mendekati keluarga Ananya. Ditolak mentah-mentah tentu aja, tapi dia ngga hilang akal. Krish melakukan berbagai cara, mulai dari ngelesin adeknya Ananya buat masuk kuliah sampe ngebantuin bapaknya Ananya bikin presentasi yang menyelamatkan karirnya. Di Delhi, Ananya pun ditolak oleh keluarga Krish, sampai ada satu kejadian yang bikin Ananya diterima. Penasaran? Baca aja sendiri :p


Endingnya manis banget. Ayah Krish yang super galak, selalu berantem sama Krish dan ibunya, jarang pulang dan suka main tangan tiba-tiba menyelamatkan hubungan anaknya dengan sang calon istri, Ananya. Di hari pernikahan mereka (fyuuhh it's like, finally!) ayah Ananya giving speech yang isinya begini:



In fact, when Ananya first told us about Krish, we were quite upset. As all Tamilians know, we are so proud of our own culture. We also thought our daughter is one in a million, she will get the best boy in our own community. Why must she go for a Punjabi boy? We did our best to discourage her. We didn't treat Krish well even though he moved to Chennai for us. We even showed him Tamil boys. But you know kids of today, they do what they want to do. 
So why do parents object this? It is not only about another community. It is the fact that your daughter has found a boy herself. We as parents feel disobeyed, left out and disappointed. We bring our children up from babies to adults, how can they ignore us like this? All our frustration comes out in anger. How much we hate love marriages, isn't it? 

But we forget that this has happened because your child had love to give to someone in this world. Is that such a bad thing? Where did the child learn to love? From us, after all, the person they loved first is you.
 
Actually the choice is simple. When your child decided to love a new person, you can either see it as a chance to hate some people - the person they choose and their families. Which is what we did for a while. However, you can also see it as a chance to love some more people. And since when did loving more people become a bad thing? 
Yes, the Tamilian in me a is a little disappointed. But the Indian in me is quite happy. And more than anything, the human being in me is happy. After all, we've decided to use this opportunity to create more loved ones for ourselves.

Waaaaaaaaaa >< 

Terus terus, setelah mereka menikah, Krish bilang gini "Ananya, I love you and your father and your mother and your brother and your relatives." Ananya menjawab dengan "I love you and your clan, too."

Hah oke this is more than a review I know because I give a clear hint about the ending. 


One year later.

....
Twins.
"You are from two different states, right? So, what will be their state?" the nurse said and chuckled.
"They'll be from a state called India," I said.


***

Bahasa yang dipake sama Chetan Bhagat enteng banget banget banget. Ngga kaya novel bahasa Inggris lain yang gw baca yaitu Digital Fortress-nya Dan BrownDaaaann novel ini bakal difilmin yeeey! Alia Bhatt dan Arjun Kapoor jadi pemeran utama, disutradarai oleh salah satu sutradara favorit gw sepanjang masa Karan Johar aaaaaaaaa. Just can't wait!




"I sent Krish to be an MBA, but I get two MBAs in return. How can I not be that happy?", Krish' mother said.

Agent of Change, Katanya

Wednesday, March 19, 2014
Gw lagi ngantri beli sesuatu di kantin pagi ini saat radar kuping gw mendadak panas. 

"Udah lah, anjing." 
"Ntar gw kesana njing."
Oke nggak perlu pake sensor-sensoran lah ya, kita sudah cukup dewasa untuk membedakan mana yang baik mana yang enggak.

2014 gitu sekarang, jaman dimana teknologi udah sangat maju, bahasa udah sangat berkembang. Ngga bisa apa ngomong lebih santun? Gw ngebatin dalam hati sambil ngeliatin si mas-mas berbaju biru yang ngomong gitu. Dalam hati gw kesel sendiri. Pagi-pagi udah disuguhi suara yang ngga enak di telinga fyuuh.

Kalau lo ngga bisa menghormati mulut lo dengan ngomong sopan, gimana lo berekspektasi orang lain mau menghormati lo? Gw membatin lagi. Menghargai diri sendiri itu banyak caranya. Berpakaian sopan berarti menghargai bahwa kita precious, bukan pemandangan sembarangan yang boleh dilihat semua orang. Ngga ngomong kata-kata kotor berarti menghargai diri kita sendiri, bahwa mulut ini terlalu berharga untuk ngomong kotor. Sesederhana itu.


Niatnya bercanda
Definisi bercanda itu apa sih? Apa masih bisa disebut bercanda kalau menyinggung? Tawa di luar bisa jadi sakit hati di dalam, bercanda pun ada caranya. Rasulullah aja, manusia terbaik yang dijamin masuk surga, ngga pernah bercanda dengan mengolok-olok, menjelekkan fisik misalnya. Rasul juga ngga ngajarin kita bercanda dengan bohong cuma supaya khalayak tertawa. 

Back again, bersikap santun itu tanda kita menghargai diri kita sendiri. Pas masih kuliah dulu, sering banget digembar-gemborkan mahasiswa itu agent of change, khatam ini pasti buat anak BEM se-Indonesia raya merdeka merdeka. Be the change you want to see in the world, kalo kata Mohandas Karamchand Gandhi alias Mahatma Gandhi. Mulai yok dari hal kecil, ngga ngomong kotor dan berpakaian sopan salah satunya :)

Facebook Abah

Tuesday, March 18, 2014
Gw sedang berjalan sempoyongan karena kekenyangan dari kantin kampus saat whatsapp grup memunculkan notif. Semacam forward dari grup sana grup sini karena isinya panjaaaang yang biasanya gw skip baca. Kali itu entah kenapa gw baca lengkap dari atas sampai akhir. Isinya begini:

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Log in facebook. Pertama kali yang dia cek adalah inbox. Hari ini terlihat sesuatu yang tidak dia pedulikan selama ini. Bagian "OTHER" di inboxnya. Ada dua pesan, pesan pertama, spam. Pesan kedua, dia membukanya. Ternyata pesan 3 bulan yang lalu.

Dia baca isinya.
"Salam. Ini kali pertama abah mencoba menggunakan facebook. Abah coba tambah kamu sebagai teman tapi tidak bisa. Abah juga tidak terlalu paham benda ini. Abah coba kirim pesan ini kepada kamu. Maaf, abah tidak pandai mengetik. Ini pun kawan abah yang mengajarkan.

Ingatkah saat pertama kali kamu punya hp? Saat itu kamu kelas 4 MI. Abah kasian semua anak-anak sekarang punya hp. Jadi abah hadiahkan pada kamu satu dengan harapan kamu akan telepon abah kalau kamu mau cerita tentang masalah asrama, sekolah atau apa saja. Tapi kamu hanya telepon abah seminggu sekali, tanya tentang uang makan dan jajan. Abah juga berpikir, isi ulang pulsa 100 ribu tapi telepon abah tidak sampai 5 menit. Sudah habiskah pulsanya?

Saat kamu kecil dulu, abah masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik panggil "Abah, abah, abah." Abah bahagia sekali anak lelaki abah panggil abah, panggil umi. Abah senang bisa berbicara dengan kamu walaupun mungkin kamu tidak ingat dan tidak paham apa yang abah ucapkan di umur kamu 4 atau 5 tahun. Tapi percayalah, abah dan umi berbicara denganmu banyak sekali. Kamulah penghibur kami di saat kami berduka walaupun hanya dengan gelak tawamu. 

Saat kamu masuk MI, abah ingat kamu selalu bercerita dengan abah ketika membonceng motor setiap pergi dan pulang sekolah. Banyak yang kamu ceritakan kepada abah. Tentang ibu guru, sekolah, teman-teman. Abah jadi semakin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Ayah mana yang tidak gembira kalau anaknya suka ke sekolah untuk belajar. 

Ketika kamu masuk ke MTS. Kamu mulai punya kawan-kawan baru. Saat pulang dari sekolah, kamu langsung masuk kamar. Kamu keluar saat waktu makan saja. Kamu keluar rumah dengan kawan-kawanmu. Kamu mulai jarang bercerita dengan abah.

Kamu pandai, akhirnya kamu masuk Aliyah berasrama. Di asrama, jarak antara kita makin jauh. Kamu mencari kami saat perlu. Kamu biarkan kami saat tidak perlu.

Abah tahu, naluri remaja. Abah pun pernah muda. Akhirnya abah tahu kalau kamu menyulai seorang gadis. Ketika kamu masuk kuliah pun sikap kamu sama saja dengan di Aliyah, jarang hubungi kami. Sewaktu pulang liburan, kamu sibuk dengan hp dan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu. Abah bertanya-tanya dalam hati, adakah kawan istimewa itu lebih penting dari abah dan umi? Adakah abah dan umi cuma diperlukan saat kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Akhirnya, kamu jarang berbicara dengan abah lagi. Kalaupun bicara, dengan jari jemari. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, kamu tidak pulang liburan lagi. 

Malam ini, abah sebenarnya rindu sekali pada kamu. Bukan mau marah atau mengungkit masa lalu, cuma abah sudah terlalu tua, abah sudah di penghujung 60. Kekuatan abah tidak sekuat dulu lagi. Abah tidak minta banyak. Kadang-kadang, abah cuma ingin kamu berada di sisi abah, berbicara tentang hidup kamu, meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada abah, mengadu pada abah, bercerita pada abah seperti saat kamu kecil dulu. Apapun. 

Maafkan abah atas curhat abah ini. Jagalah shalat, jagalah hati. Jagalah iman, mungkin kamu tidak punya waktu berbicara dengan abah. Namun, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara pada Allah. Jangan letakkan cinta di hati pada seseorang melampaui cinta kepada Allah.

Mungkin kamu mengabaikan abah, namun jangan kamu mengabaikan Allah. Maafkan abah atas segalanya."

Dalam hati perih tak terkira, pemuda itu meneteskan air mata.

Aaaahh.. orang tua memang luar biasa! Ibuk pernah bilang, "Kamu disuruh nyapu aja nanti-nanti. Coba kalau kamu minta apa-apa, kapan Bapak pernah nanti-nanti?" Haaaakkkjleb jleb jleb!

... bersambung

Confession

Sunday, March 16, 2014
Confession. Salah satu dari beberapa hal yang selalu bikin panas dingin. Dan membuka instagram hari ini, nafas tercekat, bengong dan tangan dingin seketika. Sebuah foto muncul di home paling atas, foto lantai paving yang familiar, biasa saja. Tapi dengan caption yang luar biasa.

Ma,
Berharap kelak bisa memanggilmu setiap hari adalah pasti.
Aku mengenalmu sekian lama, dengan banyak cerita yang kita punya. 9 September, waktu dimana aku menjatuhkan pilihan. Kau selalu berhasil memberikan warna.
Sekarang aku ingin cerita kita berubah. Aku ingin menulis ceritaku, denganmu. Dan biarkan dunia tahu.
......
......... *some text missing*
RAHMA DJATI KUSUMA.

Bumi gonjang ganjiiing. Akun instagram itu....... let's do deep inhale first. Orang yang sama yang dalam mimpi datang ke rumah dengan jas hitamnya, yang hanya tampak dari belakang di Oktober 2011. 

06.02, gw mencoba mengumpulkan kesadaran, cukup lama untuk mencerna bahwa semua itu mimpi (lagi). Alhamdulillah cuma mimpi, kalo engga, bumi beneran gonjang-ganjing :3

See, how funny a dream works. You can remember a person from your dream and know that he/she really exists in the real world. You can recognize them. And that's kind of awkward that you had something cheesy the night before, in your dream for sure. Some texts are really missing, I hardly remember the instagram caption. Again, how funny a dream can work. And yes, I am good at remembering what I was dreaming about. I take it as a gift.

Katanya mimpi adalah bunga tidur, tapi bahkan bunga tak akan ada jika pohon tak hidup. Beberapa mimpi memang hanya mimpi yang tak punya arti, tapi ada mimpi yang datang karena akumulasi pikiran-pikiran selama ini. Dan yang pasti, ada mimpi yang bisa membuat hari menjadi lebih berwarna. 

I'm telling the world that I've found a girl
The one I can live for, the one who deserves*
Thank you, and see you in our real world, Mr. I hope to be the right.
*backsound while typing: Telling The World, Taio Cruz

Behind The Scene: Our Besya!!

Kalau lo tanya tiga hal yang paling gw suka, gw akan menjawab dengan membaca, menulis dan bercerita. Kalau disuruh nyebutin dua lagi, gw akan jawab marketing dan India. Iya makasih, udah banyak kok yang bilang kalau gw salah jurusan. But nope, gw ngga merasa salah jurusan sama sekali wuuuusss *suara angin berhembus* gw cinta dan seneng bisa jadi sarjana Sistem Informasi dan in syaa Allah segera akan jadi mahasiswa Sistem Informasi lagi. Aamiin, doakaaaan!

Kalau disuruh nyebutin dua lagi hal yang gw suka, jawaban gw adalah aktif dalam organisasi dan ngerjain bisnis.
When doing business, we’re not only focused on ourselves but also delivering and giving the best to others.
Fokus memberikan layanan dan produk terbaik kepada customer, fokus memberikan hak terbaik untuk pegawai dan stakeholder terkait, fokus menyisihkan sebagian keuntungan untuk sosial, dan tentu saja fokus mengembangkan diri pribadi. Banyak banget yang bisa dipelajarin dari membangun bisnis.

Yang tadinya malu ketemu orang baru, sekarang harus berani ngomong sama orang yang belum dikenal sama sekali. Yang tadinya ngga tahu gimana caranya dealing with customer sekarang jadi tahu trik-trik paling ampuh buat menggaet hati customer. Yang tadinya tahunya duit buat diri sendiri aja, sekarang jadi tahu gimana memperlakukan pegawai, gimana menggaji mereka, berusaha memberikan haknya sebelum keringatnya kering. Yang tadinya ngga punya banyak kenalan, sekarang kenalan ada dimana-mana. Yang tadinya pribadi tertutup, sekarang jadi pribadi terbuka yang siap menyambut setiap kejutan hidup.

Oooh enaknya punya bisnis :p

Satu hal yang gw percaya sangat kuat adalah you have to know your products. You are the representative of your business. Maka setelah ditempa tiga tahun di departemen dan kementrian wirausaha BEM, inilah Rahma Djati Kusuma, bocah ngga bisa diem yang tadinya paling anti sama jualan yang sekarang justru doyan banget jualan. Tepuk tangan penonton!

Dosen gw, kaprodi Sistem Informasi pertama, pak Avon Budiyono yang dulu ngajar Inovasi dan Kewirausahaan pernah bilang “Skill public speaking paling tinggi itu jualan. Kalau bisa jualan, pasti bisa ngomong di depan umum.” Tapi bisnis ngga sekedar soal jual-menjual aja.

Nah ngomongin knowing your product, ini juga alasan kenapa gw sering pake kerudung Besya. Jadi ceritanya Juni tahun lalu gw diajakin Tari buat ngebikin bisnis pakaian muslimah. Kick off meeting besya menelurkan ide-ide brilian yang segera kami eksekusi. Kolaborasi sama dua anak informatika, Tari dan Donni, bikin gw merasa tertantang buat banyak belajar lagi. Setelah beberapa kali meeting, deal juga nama BESYA. Beauty and syar’i. Konsep utamanya adalah kami pengen bikin produk-produk muslimah yang cakep, eye catching dan bikin orang yang belum berjilbab jadi pengen berjilbab karena melihat kalau ternyata berjilbab pun tetap bisa tampil oke. Ehem *benerin kerudung*.  Dan pastinya, semua produk besya sudah melewati proses peng-godhog-an ide sehingga tetap memenuhi syarat-syarat jilbab yang benar. Balik lagi ke knowing your product and being representative of your business, gw jadi sering kemana-mana pake produk besya. Karena gw percaya, lo ngga bisa menjual produk kalau lo sendiri ngga kenal sama produknya, gimana rasanya dan bentuknya kalau dipake, gimana tekstur kainnya, gimana cara pakenya, dsb.
Di satu bulan terakhir, tim besya nambah personil. Illustrator kece yang bikin gw mangap bengong kalau liat beliau ngedesain komik dan artwork besya pake corel draw. Fayyadh. Tepuk tangan lagi pemirsa!




Di besya, selain pegang media sosial gw juga ada di bagian marketing and public relation. Seruw! Semua personil bisa multitasking di besya. CEO besya, Tari, selain handling semua bagian juga harus ngedesain produk plus ngurusin produksi, jadi fotografer tiap photo session dan event pula. Donni, ngga cuma harus ngerjain & maintenance web aja tapi juga harus bisa sablon kresek besya sendiri dan ngebantuin marketing. Fayyadh, selain harus bisa ngebikin desain artwork yang besya banget juga musti bantuin sablon kresek besya, dan paling jago benchmarking sama akun-akun instagram yang jualan produk serupa dan instagramnya bu Ani. Gw? selain ngadmin, gw harus jadi model objek foto tiap photo session. Ngga repot sih bagian foto-foto ini, karena fotonya sebagian besar ngga nampak muka jadi sambil difoto pun gw bisa nguap-nguap, ngga perlu make up pula.

Ini salah beberapa contoh hasil photo sessionnya.



yang ini foto di kampus dan diliatin orang-orang lewat :3

Besya, ruarr biazah. Buat yang pengen tahu lebih banyak, bisa follow @besyahijab dan like fanpage di www.facebook.com/besya.co atau bisa juga buka webnya di www.besya.co

Bapak Ibuk Mengajarkan......

Wednesday, March 05, 2014
Ibuk mengajarkan, jangan hanya diam melihat orang lain bekerja. Bergerak, bantu.

Bapak mengajarkan, jangan duduk di atas (di kursi) kalau ada orang tua duduk di lantai.

Ibuk mengajarkan, rezeki berlebih berarti ada hak orang lain di dalamnya. Berbagilah.

Bapak mengajarkan, selagi bisa dikerjakan sendiri, jangan merepotkan orang lain.

Ibuk mengajarkan, jangan banyak mengeluh, mengeluh menularkan energi negatif. Perempuan harus kuat, dan sedikit sakit bukan penghalang untuk berkarya.

Bapak mengajarkan, jangan berlama-lama di depan televisi. Keluar, cari orang untuk bersosialisasi.

Ibuk mengajarkan, jangan duduk dengan kaki diangkat (bahasa Jawa: jegang), ndak sopan.

Bapak mengajarkan, kombinasi optimis, usaha terbaik dan doa adalah kunci keberhasilan. Anak Bapak pasti bisa.

Ibuk mengajarkan, berhati-hatilah dengan laki-laki. Perempuan harus pintar menjaga diri.

Bapak mengajarkan, shalat adalah yang paling utama. Kunci disiplin pertama adalah shalat di awal waktu.

Ibuk mengajarkan, tak baik tidur pagi setelah subuh. Matahari sudah terbit, burung sudah meninggalkan sarangnya mencari makan, manusia harus mulai berkarya.

Bapak mengajarkan, panggil orang yang lebih tua atau dituakan dengan sapaan sopan, jangan hanya memanggil nama.

Ibuk mengajarkan, jangan melakukan apa yang kamu tak suka kepada orang lain.

Bapak mengajarkan, tak usah banyak bicara, tunjukkan dengan karya.

Ibuk mengajarkan, tak perlulah menonton gosip, isinya hanya akan meracuni hati dan pikiran.

Bapak dan Ibuk mengajarkan, lakukan hal yang benar, bukan hal yang kata orang benar atau dibenar-benarkan.

Homesick? Mungkin. But anyway weekend ini gw akan pulaaaang yay! Bantu ini itu buat acara arisan keluarga trah Sariasih (Sarino-Sutarsih). Yang paling bikin kangen adalah telepon Bapak beberapa hari yang lalu yang dibuka dengan "Ma, Bapak kangen suaramu." waaaaaaa :(

From This Moment On, Congratulations Ema!

Monday, March 03, 2014
From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

Celebrating one of the most important moment in life so called wedding is always that breath-taking. Sabtu lalu, sahabat geng semasa kuliah, dalam beberapa beberapa detik akad yang mendebarkan, berganti statusnya menjadi istri. Selma Wasleani, dan koordinator gw di Rule and Discipline Squad ospek fakultas 2009 lalu, Liyumina Febri.

Panitia Geng!
Sebutan gw dan temen-temen berseragam merah-gold ini emang panitia geng, nama yang agak bikin geli sendiri pas dipanggil buat foto bareng. Kenapa? Ya karena yang lain dipanggil dengan nama yang terdengar keren, Telkomsel, Samsung, IT Telkom 2008, Teknik Industri 2007, SMA blablabla, daaan Panitia Geng *anti klimaks. Musti standby sejak sebelum akad mengharuskan gw dan temen-temen yang jauh nginep dulu tanggal 28 malem sambil memandangi piala bergilir yang begitu mempesona. Kayanya bayangan kami semua sama; kapan yaa piala ini bisa ada di tangan kami masing-masing, dalam prosesi seperti apa, diserahkan oleh siapa, dan dengan nama siapa nama kami akan bersanding di piala itu. Nggak kok, gw nggak galau :3 Paginya, geng mbak-mbak rempooooong....dimulai! Antre mandi, dress up dan make up yang mana semuanya amatir. Maka dalam setengah jam kami semua udah siap, udah dress up, udah pake heels, udah cantik (self proclaim, ngga usah protes), udah siap bertugas di acara besarnya Ema.

Merinding disko denger akad diucapkan. Sebelumnya Ema minta ijin ke orangtuanya, terharu ya. Basah deh mata. Untung maskaranya waterproof *salah fokus banget. Lalu pas pengucapan akad, gw takjub! Sambil merinding dan deg-degan, panitia geng megang tangan Ema, nunduk dan khidmat menyimak. Yang bikin takjub adalaaaahhh....kak Liyu lantang banget ngucap akadnya, serasa lagi nyiapin peserta SHAKTI 2009 buat baris. Daaaan...SAH! Alhamdulillah.

Ema cantik buangeeeeetttttt!! Ini Ema & suami setelah akad, jelang prosesi adat Batak.


dag dig dug sebelum akad


Sorry for bad resolution, foto lengkap belum di tangan.
sebagian panitia geng

Seharian pake heels, kaki rasanya kaya ditancep paku, uh! Anyway seragam merah gold ini geng dapet dari Ema, jadi kompakan deh cemuanyah. Soooo happy for both the bride and groom!

Barakallaahu laka, wa baraka 'alaika, wa jama'a bainakuma fii khair :)