Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

Bertanyalah, Nona

Tuesday, November 15, 2016
Ada yang berjilbab sepanjang perut hingga dadanya tertutup, ada yang berjilbab sebatas leher, ada yang rambutnya terjuntai. Tidakkah itu membuat kita bertanya kenapa?

Ada yang selalu memakai gamis, ada yang memakai rok dan tunik longgar, ada yang memakai celana kulot, ada juga yang memakai celana jeans ketat yang ketika berjalan tampaklah jelas bentuk pantat. Tidakkah itu membuat kita bertanya kenapa?

Ada yang tiap minggu datang kajian, ada yang rutin bioskop menjadi tujuan, ada yang di rumah saja tidur-tiduran. Tidakkah itu membuat kita bertanya kenapa?

Ada yang telinganya familiar dengan ayat suci kitabnya, ada yang memilih mendengar lagu chart Prambors terkini. Tidakkan itu membuat kita bertanya?

Ada yang menyalakan televisi seperlunya, ada yang disetel hanya supaya rumah tidak sepi tanpa perlu dipandangi, ada yang rajin mengikuti infotainment gosip selebriti. Tidakkah itu membuat kita bertanya?

Ada yang lembaran merah seratus ribunya masuk ke kotak amal, ada yang diserahkan pada kasir cafe-cafe kekinian, ada pula yang berubah wujud menjadi pakaian. Tidakkah itu membuat kita berpikir?

Ada yang berdoa sebelum makan, ada yang mengambil fotonya lalu diupload ke instagram, ada pula yang membatin-batin layanan restoran. Tidakkah itu membuat kita berpikir?

Ada yang mulutnya banyak terdiam, ada yang sibuk bergunjing, ada pula yang tak pernah absen ketika ada tetangga berghibah. Tidakkah itu membuat kita berpikir?

***


Bukankah perbedaan tercipta supaya manusia menggunakan akalnya? Untuk berpikir mengapa kita berbeda, lalu mencari tahu mana yang seharusnya. Bukankah begitu, nona? 

Nona, tidak ada yang terjadi karena kebetulan, bahkan sehelai daun jatuh pun atas kuasa Tuhan. Berarti bukan kebetulan pula nona menemui orang-orang yang berbeda, yang tidak mau ke tempat karaoke, yang selalu menolak menonton infotainment televisi, atau yang tak pernah tampak mengenakan celana jeans lagi. Tidakkah nona ingin tahu alasan mereka apa? 

Jikalau nona sulit menebak-nebak alasannya, silakan bertanya. Senyum sumringah akan nona dapatkan sebagai bonus dari jawaban.