Angsa Jenius

"Jika tidak sibuk dengan kebaikan, berarti kita tengah sibuk dalam keburukan, atau minimal kesia-siaan."

IIP: Mendidik dengan Kekuatan Fitrah #NHW4

Sunday, February 19, 2017
When it comes to our children, we always want to give the best we could, but we often fail because we don’t know what’s best.

Di dunia yang semakin mengerikan dan pesat perubahannya dibanding 20 tahun lalu, ada kurikulum pendidikan yang ngga akan pernah lekang oleh waktu, ngga akan pernah tertinggal dan berubah hingga akhir jaman.

Pendidikan anak dengan kekuatan fitrah. Metode ini adalah proses panjang untuk membangkitkan, menyadarkan dan menguatkan fitrah anak kita sendiri.

Di NHW4, ada tujuh pertanyaan yang harus gw jawab. Tapi sebelumnya, ada hal yang masih menggantung dari NHW3 minggu lalu. Misi spesifik keluarga, kenapa Allah jodohkan gw dengan abang dan menempatkan kami dengan kondisi kami sekarang. Gw merasa, Allah ingin kami berkolaborasi dan belajar dari satu sama lain. Gw belajar lebih sabar, dan abang belajar lebih terbuka. Gw mendapat dukungan dan inspirasi, dan abang mendapat insight-insight dunia luar. Gw menyampaikan hasil diskusi dan inspirasi dari abang, dan abang terus menyuplai gw dengan cara pandang baru. Allah ingin kami belajar dari perbedaan yang kami punya, lalu sementara gw menceritakannya ke dunia luar, abang terus memberi sudut pandang baru dalam setiap hal yang kami temui.

sumber gamber
And here they are, pertanyaan yang harus gw renungkan bukan untuk sekedar mengerjakan NHW tapi untuk kelangsungan keluarga kami yang lebih baik.

Satu. Tentang jurusan yang gw pilih untuk tekuni di universitas kehidupan, jawaban gw masih sama. Yes, gw masih memegang tali yang sama, gw masih ingin mendalami dunia tulis menulis. Kalo kata iceberg theory, tulis menulis itu hanya apa yang tampak di permukaan. Di bawahnya, gw perlu memperdalam subjek yang ingin gw tulis. Allah berikan kecerdasan, jemari dan mata untuk melihat, mengamati, merenungkan dan menceritakan kembali agar orang lain mengambil hikmah. Ya, tulisan gw harus mengandung hikmah, karena gw ingin menjadikannya peninggalan yang masih terhitung nilai kebaikannya bahkan setelah gw tiada.

Dua. Gw kudu mengevaluasi program yang gw susun di NHW2. NHW2 yang isinya checklist ibu professional belum terlaksana dengan optimal. Gw masih membuat excuse, gw masih beralasan ini itu, which is I know is wrong. Seharusnya ngga ada excuse, seharusnya ngga ada tapi tapi. Hoah!

Tiga. Apa peran hidup yang akan gw jalani berkaitan erat dengan nemuin jawaban kenapa Allah menciptakan seorang Rahma satu paket lengkap seperti ini. Berdasarkan tes DISC yang udah khatam banget sejak gw magang di Career & Development Center IT Telkom (yayaya dulu belom jadi Tel-U!) sehingga gw bisa membaca orang tanpa harus nyuruh dia tes, gw ini tipe DI sejati.

Kombinasi dominant influence. Kalo dijabarkan ke personality pribadi Rahma Djati, hasil di antaranya adalah:
·         Suka ngatur
·         Suka bikin aturan sendiri
·         Suka ngelanggar aturan orang lain hzz
·         Suka tampil
·         Suka ketemu orang
·         Suka kegiatan yang rame-rame
·         Sukanya ngerjain apa-apa pake caranya sendiri
·         Suka ngga dengerin nasihat orang sampe ngebuktiin sendiri akibatnya
·         Cepet bosen, tapi sekalinya suka sama sesuatu bakal passionate abizzz
·         Ambisius dan berkemauan kuat
·         Gampang terpengaruh lingkungan sekitar
·         Agak susah dengerin alias nyimak cerita orang, maunya orang yang dengerin cerita gw dengan seksama
·         Ngga teliti, tapi maunya dapet hasil memuaskan.

Yaaa gitu deh. Agak ribet emang berurusan sama orang DI. Liat aja personalitinya. Nah berdasarkan personality di atas plus betapa sukanya gw bercerita dan didenger plus keberadaan suami yang selalu siap jadi pegangan tali sementara gw terbang, bismillah gw mantap menentukan pilihan berikut.

Misi hidup: menjadi insan yang bermanfaat dengan bercerita dengan hikmah, memberikan inspirasi pada dunia untuk menjadi lebih baik, supaya bisa menjadi pahala kebaikan yang terus mengalir ketika raga tak lagi bisa berkarya.

Bidang: personal development

Peran: penulis dan tukang cerita.

Semoga Allah kabulkan, semoga Allah ridhoi, semoga Allah jaga niat gw supaya tetap lurus. Bukan mencari popularitas, bukan mencari rekognisi, melainkan upaya untuk menjadi insan yang bermanfaat. Allah beri begitu banyak nikmat, malu kalo gw cuma make buat kepentingan diri sendiri aja.

Rasanya hati gw bergetar kalo inget cita-cita buku gw ada di rak best seller Gramedia dan toko-toko buku di Indonesia. Buku yang isinya membuat orang membatin “Hmm iya juga ya, gw mau berbuat baik juga ah!”.

Empat. Nah untuk mencapai peran yang gw inginkan, tentu butuh modal berupa ilmu, waktu dan kegigihan. Kalo di-breakdown berdasarkan kategori di IIP, jadinya adalaah…..
Bunda sayang: ilmu parenting dan being the good wife
Bunda cekatan: ilmu manajemen waktu dan rumah tangga
Bunda produktif: ilmu kepenulisan, bisnis dan mempertajam indera untuk menangkap hikmah dari setiap kejadian
Bunda shaleha: ilmu tentang berbagi manfaat

Lima. Gw kudu menetapkan milestone untuk target ilmu di atas. Teorinya, untuk jadi profesional dan expert di suatu bidang, kita kudu mencapai 10.000 jam teori dan praktek di bidang tersebut. 
KM 0 - 1: Tahun pertama, menguasai ilmu bunda sayang (5 jam sehari) dan bunda cekatan (3 jam sehari)
KM 1 - 2: Tahun kedua, menguasai ilmu bunda cekatan
KM 2 - 3: Tahun ketiga, menguasai ilmu bunda produktif
KM 3 - 4: Tahun keempat, menguasai ilmu bunda shaleha.

Saat ini, ilmu tersebut masih sebatas "belajar kalo sempet", sehingga hasilnya memang belum maksimal. Fokus! Lalu mari kita terbang bersamaaaa~
2 comments on "IIP: Mendidik dengan Kekuatan Fitrah #NHW4"

Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9